Rabu, 27 September 2023

Khoirul Anwar Penemu Jaringan 4G Asal Indonesia

Khoirul Anwar Penemu Jaringan 4G Asal Indonesia


Apakah kamu pernah bertanya-tanya, "Siapa sih yang menemukan jaringan 4G?" Sebenarnya jaringan 4G tidak hanya diciptakan oleh satu orang, tetapi oleh berbagai organisasi dan perusahaan yang bekerja sama. 

Tapi tahukah kamu jika ada satu tokoh asal Indonesia yang turut berkontribusi dalam penciptaan jaringan 4G? Tokoh tersebut adalah Khoirul Anwar, jadi siapa sebenarnya Khoirul Anwar? 



Biografi Khoirul Anwar 

Dr. Khoirul Anwar adalah pencipta jaringan 4G LTE dan dikenal sebagai pencipta teknologi jaringan 4G berbasis OFDM (Orthogonal Frequency Division Multiplexing). Khoirul Anwar lahir pada 22 Agustus 1978 di Kota Kediri, Jawa Timur. Ayah dan ibu Khoirul Anwar adalah Sudjianto dan Siti Patmi. Saat ia baru lulus SD pada tahun 1990, ayahnya meninggal dunia karena sakit. Khoirul dibesarkan dalam lingkungan ekonomi yang kurang maju

Dia sangat menyukai sains sejak kecil. Dia selalu melakukan tugas sehari-harinya, mencari rumput untuk ternak setelah pulang sekolah. Selain itu, selama dia sibuk mencari rumput, ia selalu membaca buku tentang teori Albert Einstein dan Michael Faraday. Mimpinya juga melonjak. Dengan kata lain, dia ingin memiliki kemampuan untuk menghasilkan teori baru serupa dengan yang dilakukan Einstein dan Faraday pada masa mendatang.

Setelah menyelesaikan sekolahnya, ia melanjutkan berkuliah di Institut Teknologi Bandung Jurusan Teknik Elektro. Selama 4 tahun berkuliah ia selalu mendapatkan beasiswa berkat kecerdasan dan ketekunannya. Ia lulus dengan predikat cumlaude pada tahun 2000, dengan menyandang gelar sebagai wisudawan terbaik sekolah teknik elektro dan Informatika (STEI) dan tiga wisudawan terbaik ITB tahun 2000.  Untuk mengucapkan terima kasih, Khoirul Anwar didaulat menjadi pembicara pada wisudawan ITB tahun 2000.

 Setelah bekerja di perusahaan IT di Jakarta selama dua tahun, Ia ,mendapatkan beasiswa untuk melanjutkan kuliah S2 dari Panasonic di Nara Institute of Science and Technology (NAIST) di Jepang. Dia lulus pada tahun 2005 dan kemudian mendapatkan beasiswa untuk melanjutkan kuliah S3 dari perusahaan Jepang di kampus yang sama. Setelah menikah dengan Sri Yayu Indriyani, Khoirul Anwar memiliki tiga orang putra. Mereka tinggal di Nomi, Ishikawa, tidak jauh dari tempat kerjanya. Meskipun dia berhasil di Jepang, Khoirul masih ingin kembali ke Indonesia.


Penemu teknologi jaringan 4G berbasis Orthogonal Frequency-Division Multiplexing (OFDM)

Untuk memaksimalkan kinerja smartphone dan tablet, diperlukan jaringan telekomunikasi yang baik. Hal ini kemudian mendorong Khoirul Anwar untuk memulai penelitiannya tentang pengiriman sinyal secara nirkabel tanpa menggunakan guard interval—sebuah dekoder turbo yang melindungi sinyal dari keterlambatan, pantulan, dan interferensi.

 Dalam upayanya untuk menemukan dan mematenkan teknologi 4G, Khoirul Anwar melakukan penelitian yang disebutkan dalam kertas berjudul "A Simple Turbo Equalization for Single Carrier Block Transmission without Guard Interval". Penggunaan dekoder turbo dapat mengurangi jumlah daya transmisi yang sebelumnya digunakan untuk guard interval, yang menjadikannya sebuah terobosan dalam teknologi telekomunikasi. Kondisi ini kemudian drastis meningkatkan kecepatan transfer data.

Penemuannya ini mengurangi daya transmisi pada sistem multicarrier seperti Orthogonal Frequency-Division Multiplexing (OFDM) dan Multi-Carrier Code Division Multiple Access (MC-CDMA). Untuk mengurangi kompleksitasnya, spreading code ditambahkan menggunakan transformasi Fourier Fast. Ini dapat mengurangi fluktuasi daya. Dia mengurangi daya transmisi dalam multiplexing frekuensi orthogonal. Hasilnya, kecepatan data pengiriman bukan menurun seperti biasanya; sebaliknya, mereka meningkat.

 Dia berkata, "Kami mampu menurunkan daya sampai 5dB, yang merupakan 100 ribu kali lebih kecil dari yang diperlukan sebelumnya." Dunia memujinya. Pada tahun 2007, Konsulat Jenderal RI Osaka memberikan penghargaan kepada Khoirul atas kontribusi keilmuan luar negerinya. Dengan demikian, peralatan telekomunikasi yang digunakan tidak memerlukan cadangan daya yang tinggi. Temuan ini akhirnya menjadi paten. Perusahaan satelit Jepang telah menerapkan teknik ini. Selain itu, hal lain yang membuatnya kaget adalah fakta bahwa sistem 4G tampaknya sangat mirip dengan temuan yang dia patenkan itu.

 Teknologi Jaringan 4G Terinspirasi dari Kartun Dragon Ball

Khoirul Anwar mendapatkan inspirasi untuk penemuannya dari Dragon Ball Z, sebuah film animasi untuk anak-anak. Tidak diduga, ternyata sebuah film anime Jepang dapat berkontribusi pada penemuan penting yang mengubah pandangan lama tentang transmisi telekomunikasi nirkabel.

Tapi itulah kisah Khoirul Anwar, seorang dosen dan peneliti asal Indonesia yang bekerja di Laboratorium Informasi Teori dan Pengolahan Sinyal di Institut Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Tinggi Jepang. Khoirul harus mengajukan tema penelitian untuk mendapatkan dana riset dalam situasi mendesak. Akhirnya, dia juga melihat Dragon Ball Z, film animasi Jepang. 

Tokoh utama Dragon Ball Z, Goku, akan melayangkan jurus terhebatnya, "Genki Dama", juga dikenal sebagai Spirit Ball. Saat itu, Goku akan menyerap semua energi makhluk hidup yang ada di alam sehingga menghasilkan tenaga yang luar biasa. Khoirul menggambarkan jurus Spirit Ball Goku sebagai dekoder turbo yang mampu melenyapkan distorsi data dengan mengumpulkan seluruh energi dari blok transmisi yang tertunda dan blok transmisi sebelumnya.

“Saya turunkan konsep itu dari formula matematikanya untuk diterapkan pada penelitian saya,” kata Khoirul pada Jumat 13 Agustus 2010 kepada VIVAnews melalui surat elektronik. Sekarang, inspirasi itu menjadi artikel berjudul "A Simple Turbo Equalization for Single Carrier Block Transmission without Guard Interval."

Teori-teori yang awalnya dianggap "tak mungkin" dalam industri telekomunikasi dapat dipecahkan oleh asisten profesor berusia 31 tahun itu. Sinyal nirkabel tidak lagi dilindungi oleh perlindungan interval (GI). Turbo equalizer berfungsi untuk membatalkan interferensi, memungkinkan penerima untuk menerima sinyal tanpa mengalami distorsi. Khoirul menyatakan bahwa "Gi (guard interval) sebenarnya adalah sesuatu yang "tidak berguna" bagi penerima selain hanya untuk menjadi pembatas. Jadi mengirimkan kekuatan untuk sesuatu yang "tidak berguna" adalah sia-sia."


KESIMPULAN 

Semua orang tahu bahwa Khoirul Anwar tidak sendirian dalam mengerjakan proyek jaringan 4G ini. Tadashi Matsumoto, profesor utama di laboratorium tempat Khairul bekerja, bersamanya.

Selain itu, Khoirul Anwar meminta Hui Zhou, pendukungnya, untuk membangun program. Kinki Mobile Wireless Center akan menjadi tempat presentasi aplikasi ini. Dalam kasus ini, Khoirul Anwar menemukan teknik modulasi yang dikenal sebagai Orthogonal Frequency Division Multiplexing (OFDM) yang melawan frekuensi selektif dan interferensi.

Hasilnya telah dipatenkan pada tahun 2010. Pada Konferensi Teknologi Mobil Institut Elektro dan Elektronik (IEEE VTC) 2010, yang berlangsung di Taiwan dari 16 hingga 19 Mei 2010, Khoirul Anwar juga diberi penghargaan sebagai Karya Terbaik untuk Kategori Peneliti Muda.

Prestasi Khoirul Anwar menunjukkan perjuangannya untuk membangun teknologi yang memungkinkan masa depan internet yang cepat dan efisien. Tidak mengherankan bahwa dia menjadi inspirasi bagi mahasiswa TI Indonesia. (Cinta)


SUMBER:

1. Adzhar Rachmat Ramadhan. "Biografi Khoirul Anwar, Penemu Jaringan 4G Asal Indonesia."  goodnewsfromindonesia.id

2. Nurdyansa. "Biografi Khoirul Anwar-Penemu Jaringan 4G."  biografiku.com

3. Kamikamu Studio.  "DR. Khoirul Anwar - Penemu Teknologi 4G." biografi.kamikamu.co.id

Tidak ada komentar:

Posting Komentar